Andaumumnya akan merasa nyaman bila sudah punya pekerjaan yang memenuhi minimal dua kriteria di atas. Namun, orang yang bekerja di lingkungan toxic tidak akan merasakan nyaman dengan pekerjaannya, bahkan cenderung semakin buruk.. Jangankan bekerja, melangkahkan kaki keluar rumah untuk menuju ke kantor setiap hari bisa terasa berat dan malas. Prakondisiini yang disebut sebagai determinan kesehatan kerja, yaitu : 1. Beban Kerja: · Berupa beban fisik, beban mental, ataupun beban sosil sesuai dengan jenis pekerjaan si pelaku. · Seharusnya, penempatan seorang pekerja atau karyawan disesuaikan dengan beban optimum yang sanggup dilakukannya. Apabilaakan ada pembaharuan terkait peraturan kerja, ada baiknya perusahaan tetap memperhatikan keseimbangan kehidupan kerja karyawan dengan memberlakukan kebijakan- Prospekkerja jurusan ini jug sangat luas, kamu bisa bekerja di sektor publik misalnya di Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi maupun daerah, Badan Perencana Nasional dan Daerah, Rumah Sakit, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, BUMN, Dosen, Badan Narkotika Nasional, Sucofindo, WHO, dan lain sebagainya atau sektor swasta seperti di divisi HSE (Health Safety Environmental) dan berbagai perusahaan minyak, gas, pertanian MenurutUU Pokok Kesehatan RI No. 9 Th. 1960 Bab I Pasal II ,Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi Kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat Kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani ,rohani maupun social, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum. 4 Tenaga Kerja Global yang Tersebar. Selama pandemi Covid-19, memaksa perusahaan untuk lebih fleksibel guna mengamankan kesehatan karyawan dan keluarganya agar tidak tertular virus penyakit tersebut. Jika pandemi ini belum usai atau bersih total, maka di tahun 2021 perusahaan masih perlu mempertahankan fleksibel ini. . Banyak orang berlomba-lomba mendapatkan jenis pekerjaan idaman. Pasalnya, memiliki jenis pekerjaan idaman akan membuat seseorang lebih bersemangat menjemput rezeki untuk bisa bertahan membiayai kehidupan sehari-hari. Lembaga penelitian tentang kerja O*NET baru-baru ini merilis jenis pekerjaan yang paling gak sehat. Indikator yang diukur adalah, seberapa bahayanya lingkungan dan paparan apa yang bakal diperoleh pekerja. Kamu mungkin berpikiran pemadam kebakaran atau mekanik sebagai pekerjaan yang paling berbahaya. Ternyata bukan keduanya, masih ada beberapa jenis pekerjaan yang lebih berbahaya dari kedua profesi tersebut. Apa saja? Berikut ini kita rangkum 10 pekerjaan paling berbahaya bagi kesehatan para pekerjanya 10. Operator Air Limbah Operator Air Limbah Shutterstock Salah satu sumber kuman yang banyak ditemui di kota besar berasal dari limbah, entah itu limbah pabrik atau limbah gedung. Untuk mengelola bahan tersebut, biasanya ada operator khusus yang memiliki skill guna menanganinya. Di sisi lain, lingkungan yang dekat dengan limbah akan meningkatkan risiko seseorang terpapar berbagai penyakit mulai dari pernapasan hingga kulit. 9. Perawat Perawat Shutterstock Mengurus pasien yang sakit di rumah sakit adalah tugas utama seorang perawat atau suster. Karena terus melakukan interaksi dengan penderita penyakit, maka ada kemungkinan untuk terpapar sakit tertentu. Kalau untuk kasus yang ringan sih masih gak apa-apa, tapi untuk penyakit yang tergolong serius dan mudah menyerang orang lain pastinya akan sangat berbahaya. Contohnya, penyakit Tuberkulosis TBC. 8. Tim SAR Tim SAR Shutterstock Mereka memiliki tugas yang cukup berat, menyelamatkan orang-orang yang hilang. Mereka dituntut bekerja maksimal dan mencari korban hilang di dalam reruntuhan bangunan atau lokasi bencana yang mengerikan. Karena itu, proses pencarian terkadang turut mengancam nyawa mereka sendiri. Gak semua korban yang ditemukan dalam keadaan masih hidup, ada juga yang sudah tewas bahkan tertimbun berhari-hari. Kondisi ini tentu bikin tim SAR sangat berpotensi untuk terkontaminasi dengan penyakit atau infeksi dari mayat. Gak hanya itu saja, sering juga mereka bekerja untuk waktu cukup lama. Bahkan, 24 jam sehari yang sangat tidak baik buat kesehatan mereka. 7. Pemadam Kebakaran Pemadam Kebakaran Shutterstock Ingat pepatah api kecil jadi kawan, besar jadi lawan. Pepatah itu tepat menggambarkan kondisi para pemadam kebakaran. Bergelut dengan api bukanlah hal yang menyenangkan bagi pemadam kebakaran, meski api tersebut masih skala kecil. Pasalnya, benda-benda yang terbakar bisa mengeluarkan zat-zat berbahaya bagi tubuh. Risiko kesehatan seperti penyakit pernapasan dan paru-paru. Belum lagi potensi mengalami kulit terbakar. Mereka juga berpotensi tertimpa reruntuhan bangunan atau material lainnya. 6. Pekerja Tambang Pekerja Tambang Shutterstock Namanya pekerja tambang, kamu bakalan terus-terusan terpapar radiasi dan debu-debu tambang. Jika harus ke lokasi yang letaknya jauh di bawah tanah, oksigen yang kamu hirup pun akan semakin terbatas. Saking banyaknya menghirup zat-zat berbahaya, tentunya bakal menimbulkan masalah bagi kesehatan paru-paru ke depannya. Belum lagi risiko kecelakaan kerja yang disebabkan lingkungan yang dipenuhi alat-alat berat. Kalau tidak membekali diri dengan alat pelindung diri yang sesuai ketentuan, bisa-bisa nyawa melayang. Inilah salah satu penyebab mengapa gaji pekerja tambang lebih besar dari industri lainnya, karena risiko kerjanya juga tinggi. 5. Dokter Hewan Dokter Hewan Shutterstock Penyakit yang diderita hewan sangat berbeda dengan manusia. Itu membuat sangat berbahaya jika hewan yang terinfeksi itu menularkan virus atau penyakitnya ke dokter hewan. Sehingga menjadi alasan mengapa pekerjaan satu ini sangat gak baik untuk kesehatan. Karena itu, penting bagi para pemilik hewan entah itu ternak atau hewan peliharaan turut melibatkan dokter hewan dalam upaya pencegahan. Jangan sampai hewan tersebut mengalami penyakit yang berbahaya. 4. Pekerja di Laboratorium Nuklir Pekerja di Laboratorium Nuklir Shutterstock Ahli di bidang nuklir jelas sangat berbahaya bagi kesehatan. Memiliki tugas mengontrol, melepaskan, hingga memanfaatkan energi nuklir membuat mereka mudah terpapar radiasi. bekerjanya seharian di dalam laboratorium. Laboratorium nuklir dinilai paling berbahaya bagi kesehatan, bahkan ketika kalian baru pertama kali memasukinya, kalau tidak dilengkapi dengan pakaian pengaman, mungkin berbagai radiasi sudah masuk ke dalam tubuh. Dikutip dari website Greenpeace, tenaga nuklir paling sangat tidak ramah terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak radiasi mengakibatkan penyakit berbahaya seperti mutasi gen, kelainan reproduksi, imunitas, kanker, leukemia, hingga kardiovaskuler. 3. Pilot Pilot Shutterstock Di atas pekerja nuklir, ternyata pilot masih lebih berbahaya. Indikator berbahayanya dilihat dari waktu mereka yang lebih banyak dihabiskan hanya berduduk di cockpit. Seharian duduk jelas mengganggu kesehatan mereka. Dapat mengganggu kesehatan otak, leher, bahu, dan punggung. Jika mereka menjalani penerbangan luar negeri, potensi terkena paparan virus juga semakin besar. Belum lagi ketika kecelakaan, risiko meninggal dunianya sangat besar. Tapi sejauh ini, profesi pilot masih menjadi profesi favorit karena dengan segala risikonya itu sebanding dengan gajinya yang besar. 2. Petugas Imigrasi Petugas Imigrasi Shutterstock Petugas imigrasi di pintu masuk negara misalnya seperti bandara ternyata adalah jenis pekerjaan yang buruk bagi kesehatan. Bagaimana tidak, profesi yang bertugas menjaga pintu masuk negara ini lebih sering terpapar orang-orang asing. Sejauh ini, pemeriksaan terhadap virus dan sebagainya yang dibawa oleh orang asing masih sangat sulit dideteksi. Alhasil, petugas imigrasi berisiko menjadi pihak pertama kali terpapar. Bagaimana jika turis datang dari luar negeri membawa virus yang berbahaya? Tentu para petugas ini harus siap menjadi garda depan untuk menghalaunya. 1. Dokter Gigi Siapa sangka kalau lembaga peneliti O*NET, menaruh dokter gigi di peringkat puncak jenis pekerjaan paling berbahaya bagi kesehatan pekerjanya. Jika dilihat dari indikator terpapar virus sih bisa saja. Dikutip dari dokter gigi berpotensi lebih mudah terpapar penyakit herpes, flu, dan lainnya. Tapi, bahaya tersebut bisa dihindari dengan menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker. Sebagai dokter gigi juga lebih banyak menghabiskan waktu hanya duduk-duduk menunggu pasien. Bahaya kesehatan yang ditimbulkan akibat terlalu lama duduk itu ternyata banyak, mulai dari risiko kanker, diabetes, obesitas, hingga kardiovaskular. Setelah dilihat daftar delapan jenis pekerjaan di atas, rata-rata masih jadi favorit para pencari kerja di Indonesia. Meski berbahaya, kayaknya gak bakal sepi peminat, apalagi besaran gaji yang ditawarkan gak main-main. Meski sudah memiliki SOP yang ketat, gak menutup kemungkinan kamu terpapar suatu penyakit atau terkena kecelakaan. Salah satu alternatif yang bisa kamu gunakan untuk melindungi diri kamu sendiri adalah dengan menggunakan Asuransi Kesehatan serta Asuransi Jiwa. Siapapun pasti tergiur dengan gaji yang diberikan dan melupakan sejenak bahaya yang bakal dialami. Selama bekerja sesuai dengan standar operasionalnya, mudah-mudahan bahaya bakal pergi jauh! Editor Chaerunnisa yohanes8222 yohanes8222 Para medis kalau gk salahkalau salah maaf Paramedis kalau gak salah terima kasih!! para medis Iklan Iklan nasawaqi nasawaqi Dokter,suster,dan pekerja medis ok....tanks Thanks makasih banget! Iklan Iklan istilah untuk para pekarja yg melakukan pekerjaan di lingkungan kesehatansebutan untuk para pekerja yg melakukan pekerjaan di lingkungan kesehatanSebutan untuk para pekerja yg melakukan pekerjaan di lingkungan kesehatan? istilah untuk para pekerja yg melakukan pekerjaan di lingkungan kesehatanSebutan untuk para yg bekerja di Lingkungan kesehatan dlm 9 abjad? TOLONG DI JAWAB.!! istilah untuk para pekarja yg melakukan pekerjaan di lingkungan kesehatan dokter maaf klOK salah sebutan untuk para pekerja yg melakukan pekerjaan di lingkungan kesehatan tenaga medis semoga membantu Sebutan untuk para pekerja yg melakukan pekerjaan di lingkungan kesehatan? para medis bila gk salahjika salah maaf istilah untuk para pekerja yg melakukan pekerjaan di lingkungan kesehatan bidan/dokter/perawat/suster Sebutan untuk para yg bekerja di Lingkungan kesehatan dlm 9 abjad? TOLONG DI JAWAB.!! jawabannya ialah Para medis Jakarta Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia FSP RTMM-SPSI memproklamirkan dukungan kepada para anggota Dewan Perwakilan Rakyat DPR yang peduli dan berani memperjuangkan kepentingan masyarakat yang bergantung pada Industri Hasil Tembakau IHT. Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP RTMM-SPSI Sudarto AS menyampaikan dukungan ini di tengah pembahasan Rancangan Undang-undang atau RUU Kesehatan yang mengandung sejumlah pasal terkait tembakau. Cerita Berhenti Merokok Simon Cowell, Juri America's Got Talent yang Kasih Putri Ariani Golden Buzzer Pertama dalam 5 Tahun, Penerimaan Cukai Rokok Semester I 2023 Diprediksi Amblas Suami Perokok Beristri Cerewet Wajib Baca, Ini Solusi dari Gus Baha Pasal-pasal ini dinilai akan berdampak sangat besar, bukan hanya kepada industri IHT tetapi masyarakat kecil yang bergantung pada rantai pasok tembakau seperti petani, buruh, pekerja seni, hingga pedagang. “Seluruh anggota FSR RTMM-SPSI di seluruh Indonesia akan tegak lurus hanya memilih para wakil rakyat yang peduli dan berani membela kepentingan tenaga kerja, dengan menolak seluruh pengaturan tembakau pada RUU Kesehatan!” tegasnya, Rabu 8/6/2023. Seperti diketahui, aturan terkait tembakau termaktub pada pasal 154-158 di RUU Kesehatan. Salah satu pasal paling kontroversial adalah terkait penyetaraan tembakau dengan narkotika, psikotropika, dan alkohol yang sama-sama digolongkan pada pasal 154. Penyetaraan berpeluang menjadi celah kriminalisasi bagi para petani yang menanam, industri yang mengolah, pedagang yang menjual, dan konsumen tembakau. 143 Ribu Bekerja di Industri Rokok FSP RTMM SPSI mencatat sedikitnya ada anggotanya yang bekerja di industri rokok. Angka ini, belum termasuk jumlah petani, konsumen, dan pedagang yang terlibat dalam rantai pasok industri. Tak hanya pasal 154, pasal 156 juga dianggap RTMM turut menuai kontroversi. Jika pasal ini tetap dimasukkan, maka akan terjadi tumpang tindih aturan dengan kementerian lainnya sehingga menyalahi tujuan pembentukan RUU secara omnibus law, yakni harmonisasi peraturan. Lebih lanjut, RUU Kesehatan juga dinilai akan melahirkan aturan-aturan lanjutan yang mengatur IHT tanpa memahami karakteristik industri dan tanpa mempedulikan bahwa IHT adalah sektor padat karya yang telah menyediakan jutaan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, FSP RTMM-SPSI mendesak agar Komisi IX DPR RI mengeluarkan aturan terkait tembakau dari RUU Omnibus Kesehatan. ILO memperkirakan lebih dari 2,3 juta pekerja di seluruh dunia meninggal dunia setiap tahun karena kecelakaan atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja sehingga menumbuhkan lingkungan kerja yang aman. Untuk memenuhi tujuan tersebut, terdapat beberapa prinsip yang harus setiap perusahaan lakukan dalam penerapan K3. Menyediakan alat pelindung diri APD di tempat kerja. Menyediakan buku petunjuk penggunaan alat atau isyarat bahaya. Memastikan adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab. Memastikan tempat kerja yang aman sesuai standar lingkungan kerja yang aman. Memberikan sarana penunjang kesehatan jasmani dan rohani. Memberikan sarana dan prasarana lengkap di tempat kerja. Memiliki kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Melakukan pendidikan dan pelatihan tentang kesadaran K3. Mengenal jenis-jenis bahaya di tempat kerja Ada sejumlah bahaya di lingkungan kerja yang membawa risiko K3. Hal ini termasuk bahaya fisik, biologis dan kimiawi, hingga psikososial. 1. Bahaya fisik Jatuh merupakan penyebab umum dari cedera atau kematian akibat kerja. Hal ini melibatkan lantai tempat kerja yang licin atau pekerjaan konstruksi yang tidak terlindungi. Permesinan juga bisa membahayakan pekerja bila tidak dilakukan secara aman. Bagian ini juga berisiko terhadap bahaya, seperti tersengat listrik atau luka bakar. Pekerja juga mungkin bekerja dalam tempat bersuhu ekstrem. Bekerja di suhu panas dapat memicu dehidrasi, sedangkan suhu dingin berisiko hipotermia dan frostbite. Sementara itu, tingkat kebisingan tinggi dalam lingkungan kerja berisiko menimbulkan kerusakan pada indra pendengaran. 2. Bahaya biologis dan kimiawi Bahaya biologis melibatkan mikroorganisme menular, seperti virus atau bakteri. Salah satu yang paling umum terjadi pada lingkungan kerja adalah paparan virus influenza. Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan bagi pekerja luar ruangan. Petani atau pekerja kebun berisiko terkena racun dari gigitan serangga atau tanaman beracun. Beberapa serangga dapat menularkan penyakit, seperti demam berdarah DBD dan malaria. Lingkungan kerja yang berinteraksi dengan hewan juga lebih berisiko terkena zoonosis, yakni penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Sementara itu, bahaya kimiawi dapat terjadi akibat pengaruh asam, logam berat, atau bahan kimia mudah terbakar yang bisa menimbulkan cedera bahkan kematian. 3. Bahaya psikososial Bahaya psikososial dapat terjadi saat pekerja mengalami jam kerja panjang, perasaan tidak aman saat bekerja, dan keseimbangan kehidupan kerja work life balance yang buruk. Hal yang menyangkut kesejahteraan mental dan emosional ini juga dapat terjadi saat pekerja mendapatkan pelecehan seksual atau perundungan di tempat rokok, minuman beralkohol alkohol, atau zat terlarang yang menimbulkan kecanduan juga dapat berpengaruh keselamatan dan kesehatan kerja. Beragam cara menjaga kesehatan saat bekerja Selain sebagai keharusan perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab bagi masing-masing pekerja. Di bawah ini merupakan sejumlah langkah yang dapat pekerja lakukan untuk menjaga kesehatan di lingkungan kerja. Konsumsi makanan sehat dan bernutrisi seimbang, termasuk buah dan sayuran. Lebih baik menghindari atau membatasi konsumsi junk food, seperti makanan cepat saji, camilan kemasan, dan minuman ringan. Minum air putih secukupnya agar tubuh tetap terhidrasi selama melakukan pekerjaan. Pertahankan postur tubuh yang baik saat bekerja di depan komputer dalam waktu lama. Gunakanlah waktu istirahat semaksimal mungkin dan lakukan peregangan ringan selama beberapa menit pada sela-sela jam kerja. Pastikan menjaga kebersihan ruangan kerja sebelum dan sesudah bekerja. Selalu menyediakan pembersih tangan atau hand sanitizer di ruangan kerja. Kelola stres dengan memanfaatkan cuti untuk melakukan hobi atau menghabiskan waktu bersama keluarga, pasangan, dan teman. Jika merasa sakit, lebih baik ambil izin untuk tidak bekerja dan memulihkan diri agar tidak menyebarkan infeksi ke orang lain. Keselamatan dan kesehatan kerja K3 pada dasarnya dilakukan untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama, baik untuk perusahaan dan pekerja di dalamnya. Lingkungan kerja yang sehat menjadi checklist yang wajib diperhatikan oleh setiap kantor. Idealnya, setiap karyawan di kantor pasti mengharapkan kesehatan lingkungan kerja tetap terjaga sehingga suasana bekerja menjadi nyaman. Kantor yang bebas sampah, debu, dan kotoran pasti lebih sedap dipandang. Karyawan juga lebih betah untuk bekerja di ruang kerja yang terjaga kebersihan dan kesehatannya. Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan lingkungan kerja yang tepat, simaklah pembahasan dari Sodexo dalam artikel ini. Menjaga kesehatan lingkungan kerja tidak sulit. Kita bisa memulainya dari cara yang sederhana. Jangan remehkan beberapa tips sederhana ini karena bisa membantu meningkatkan kesehatan karyawan Anda. 1. Menyediakan Konsumsi Sehat Bila perusahaan menyediakan katering makan siang dan snack di kantor, pastikan bahwa mereka menyediakan makanan yang sehat dan bergizi. Perusahaan bisa menyediakan buah-buahan sebagai alternatif kudapan untuk karyawan. Untuk makan siang, mereka bisa memilih dan memercayakan katering yang sehat serta bisa memenuhi standar gizi karyawan. Perusahaan juga bisa menyediakan minuman sehat, seperti air putih atau jus. Makanan yang tidak sehat, seperti makanan manis, apabila dimakan secara terus-menerus akan mempengaruhi kesehatan karyawan. Baca Juga Memahami Pengertian dan Jenis Lingkungan Kerja 2. Mengadakan Program Aktivitas Fisik Sebelum jam kerja dimulai, perusahaan bisa menyediakan program aktivitas fisik, seperti senam mini selama 15 menit. Perusahaan juga bisa menyediakan program olahraga di luar jam kerja, seperti bulu tangkis, futsal, basket, dan lain-lain untuk menunjang kesehatan para karyawannya. Apabila sulit menjalankan program olahraga, perusahaan bisa menganjurkan para pekerjanya untuk lebih aktif secara fisik lewat imbauan. Caranya, mengimbau untuk menggunakan tangga daripada lift, jalan-jalan singkat di jam makan siang, dan lain-lain. 3. Menyediakan Ruang Kerja yang Sehat Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ruang kerja yang sehat bisa membawa banyak manfaat bagi karyawan dan perusahaan. Ruang kerja yang baik memiliki sirkulasi udara yang bagus. Tentunya hal ini penting mengingat karyawan membutuhkan udara yang segar untuk dihirup. Perusahaan juga bisa menyediakan balkon atau taman hijau di lingkungan kerja sebagai tempat relaksasi. Pencahayaan alami juga membuat lingkungan kerja menjadi sehat, meskipun ruang kerja yang disediakan bersifat indoor. Apalagi, penggunaan lampu fluorescent di ruang kerja berpotensi menyebabkan sakit kepala dan mata bagi para pekerjanya, terutama untuk mereka yang bekerja dengan komputer. Baca Juga Bagaimana Kriteria Lingkungan Kerja yang Baik? 4. Menghias Ruang Kerja dengan Tanaman Hidup Siapa sangka, kehadiran tanaman hidup bisa meningkatkan kesehatan lingkungan kerja. Tanaman hidup tidak hanya berguna menjadi dekorasi, tetapi juga bisa menjadi sarana menghilangkan stres para karyawan di dalamnya. Selain itu, tanaman hidup juga membantu memproduksi oksigen, sehingga bisa meningkatkan kesehatan para pekerja. 5. Membangun Koneksi Antar Rekan Kerja Langkah terakhir ini ternyata bisa membantu meningkatkan kesehatan para karyawan. Tak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental dan emosional para karyawan juga perlu dijaga karena keduanya saling berpengaruh. Apalagi delapan jam bahkan lebih waktu karyawan digunakan untuk bekerja di dalam kantor, sehingga bukan tidak mungkin emosi mereka juga dicurahkan saat bekerja. Bangunlah koneksi dengan sesama rekan kerja. Caranya sederhana, tunjukkan saja dukungan untuk mereka ketika bekerja atau mengejar target dalam proyek. Bangun juga kepercayaan dan kejujuran antar kolega di kantor karena itu merupakan hal esensial dalam membangun lingkungan kerja yang sehat. Baca Juga 5 Ide Hadiah Gathering untuk Anda dan Rekan Kerja Lima langkah menjaga kesehatan lingkungan kerja dari Sodexo di atas sangat mudah untuk dilakukan, bukan? Praktikkan cara-cara di atas agar lingkungan kerja Anda terjaga kebersihannya, sehingga karyawan menjadi produktif dan perusahaan bisa mencapai keuntungan yang besar. Dari daftar di atas, salah satu cara menjaga kesehatan lingkungan kerja adalah menyediakan konsumsi yang sehat. Apabila kesulitan menyediakan konsumsi yang sehat untuk karyawan, Sodexo bisa membantu perusahaan Anda dalam memfasilitasi tunjangan mereka dengan Sodexo Gift Pass. Dengan voucher ini, karyawan Anda bisa menggunakannya sesuai dengan keinginan mereka, selama masih dalam jaringan merchant Sodexo. Sumber gambar

sebutan untuk para pekerja yang bekerja di lingkungan kesehatan